وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلا أَيَّامًا مَعْدُودَةً قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدًا فَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ عَهْدَهُ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ. بَلَى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Dan mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah, "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?". (Bukan demikian), yang benar, barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (Q.S. Al Baqarah: 80-81)
Allah menyebutkan lagi segi lain dari kedurhakaan orang Yahudi yaitu mengenai anggapan mereka bahwa mereka tidak dibakar oleh api neraka kecuali hanya berapa hari saja.
Maksudnya tidak kekal di dalam neraka karena mereka adalah putra dan kekasih-kekasih Allah. Kebanyakan orang Yahudi berpendapat bahwa mereka dimakan api selama tujuh hari. Karena umur dunia menurut pendapat mereka 7000 tahun. Maka barangsiapa di antara mereka yang tidak memperoleh keselamatan dan kemenangan serta kebahagiaan, maka mereka akan mendekam dalam neraka selama 7 hari. Tiap-tiap sehari lamanya seperti 1000 tahun.
Ada yang berpendapat bahwa mereka dimakan api selama 40 hari, yaitu selama mereka menyembah anak sapi.
Dengan tegas Allah menyatakan tidak benar sama sekali apa yang mereka katakan itu. Bahkan api akan membakar diri mereka dan orang orang yang lain dalam waktu yang lama sesuai dengan dosa mereka.
Yang dimaksud dengan dosa di sini ialah dosa mempersekutukan Allah. Maka orang yang mempersekutukan Allah dan orang-orang kafir kekal di dalam neraka.
Sebahagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan dosa di sini ialah kesalahan pada umumnya. Mereka berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kekal di sini ialah mendekam dalam neraka dalam waktu yang lama sampai batas waktu yang telah dikehendaki Allah. Maka orang yang berbuat maksiat yang mengerjakan dosa-dosa besar, dia mendekam di dalam neraka beberapa lama waktunya, kemudian keluar dari neraka, kapan Allah menghendakinya. Apabila manusia bertobat dengan jujur atas segala macam dosa dan meninggalkan dengan sungguh-sungguh dosa-dosanya itu, maka dirinya tidak akan diliputi oleh kesalahan-kesalahan dan jiwanya tidak akan berkarat dengan kesalahan-kesalahan itu.
Dalam suatu hadis Nabi saw bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن المؤمن إذا أذنب ذنبا كان نقطة سوداء فى قلبه، فإن تاب ونزع واستعتب صقل قلبه وان زاد زادت حتى تغلق قلبه
Artinya:
Sesungguhnya orang yang beriman apabila ia mengerjakan perbuatan dosa terdapatlah suatu titik-titik hitam di dalam hatinya, maka jika ia bertobat, mencabut perbuatannya dan berusaha untuk men menghapuskannya cemerlanglah hatinya dan jika ia tambah mengerjakan perbuatan buruk bertambahlah titik-titik itu hingga tertutup hatinya. (H.R. Ahmad, Turmizi, Hakim dll, dari Abu Hurairah).
Maka itulah kata "rana" (karat) yang dikatakan Allah dalam Alquran:
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Artinya:
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka". (Q.S. Al Mutaffifin: 14)
0 komentar:
Posting Komentar