فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الأرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ
Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu {1} dan dikeluarkan dari keadaan semula {2} dan Kami berfirman, "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan". (Q.S. Al Baqarah: 36)
{1} Adam dan Hawa dengan tipu daya setan memakan buah pohon yang dilarang itu, yang mengakibatkan keduanya keluar dari surga, dan Allah menyuruh mereka turun ke dunia. Yang dimaksud dengan setan di sini ialah Iblis yang disebut dalam ayat 34 surah Al Baqarah.
{2} Maksud keadaan semula ialah kenikmatan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam surga.
Dalam ayat ini Allah swt. menjelaskan, bahwa setan telah menggoda Adam a.s. dan istrinya sehingga akhirnya mereka tergoda dan melanggar larangan Allah swt. untuk memakan buah pohon itu. Dalam ayat lain juga disebutkan bagaimana setan itu membujuk Adam a.s. dan istrinya.
Firman Allah:
فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَا يَبْلَى
Artinya:
Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya dengan berkata, "Hai Adam! Maukah kamu saya tunjukkan. kepada sebuah pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa." (Q.S Taha: 120)
Dan dalam firman-Nya yang lain disebutkan pula bujukan setan itu:
وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِين
Artinya:
Ia berkata, "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)". (Q.S. Al A'raf: 20)
Dalam melakukan godaan itu, setan berusaha untuk meyakinkan Adam a.s. bahwa ia benar-benar hanya memberikan nasihat yang baik dan untuk itu ia bersumpah.
Firman Allah:
إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ
Artinya:
Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua. (Q.S. Al A'raf: 21)
Karena kesalahan yang telah dilakukan Adam dan istrinya itu, maka Allah swt. mengeluarkan mereka dari kenikmatan dan kemuliaan yang telah mereka peroleh selama ini, lalu Allah swt. memerintahkan supaya mereka turun dari surga itu ke bumi. Mereka dalam keadaan bermusuhan satu dengan yang lainnya.
Selanjutnya, Allah swt. menerangkan bahwa mereka itu akan memperoleh tempat tinggal dan kenikmatan hidup di bumi sampai kepada ajal masing-masing. Dengan demikian, tak seorang pun yang akan hidup kekal di bumi. Dan teranglah kebatalan bisikan-bisikan setan kepada Adam a.s. dan istrinya, bahwa dengan memakan buah pohon itu mereka akan kekal selama-lamanya di dalam surga itu.
Dalam ayat tersebut terdapat isyarat, bahwa dikeluarkan Adam a.s. bersama istrinya dari surga ke bumi bukanlah untuk membinasakan mereka, melainkan agar mereka bekerja memakmurkan bumi ini dan bukanlah menjauhkan mereka dari kenikmatan hidup, sebab di bumi pun mereka tetap dikaruniai kenikmatan itu dan tidak pula untuk hidup kekal karena suatu ketika mereka akan menemui ajal dan meninggalkan dunia yang fana ini.
0 komentar:
Posting Komentar