إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لا يُؤْمِنُونَ. خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, {1} dan penglihatan mereka ditutup. {2} Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (Q.S. Al Baqarah: 6-7)
{1} Yakni orang itu tidak dapat menerima petunjuk dan segala macam nasihat pun tidak akan berpengaruh baginya.
{2} Maksudnya: mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Al Qur'an yang mereka dengar dan tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri mereka sendiri.
Orang-orang kafir ialah orang yang tidak beriman kepada Allah swt, sebagaimana yang dikehendaki-Nya. Di dalam Alquran disebutkan bahwa orang-orang kafir, yaitu Ahli Kitab dan orang-orang musyrik, yang sangat ingkar kepada Rasulullah saw; mereka tidak akan beriman walaupun diberi peringatan yang disertai dengan ancaman. Bagi mereka sama saja, apakah mereka diberi peringatan keras atau tidak.
Sebab orang-orang kafir tidak menerima peringatan ialah karena hati dan pendengaran mereka terkunci mati, tidak dapat menerima petunjuk dan segala macam nasihat pun tidak berbekas padanya. Dan juga karena penglihatan mereka tertutup, mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Alquran yang telah mereka dengar, tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri mereka sendiri.
Terkuncinya hati dan pendengaran serta tertutupnya penglihatan orang-orang kafir karena mereka selalu mengerjakan perbuatan-perbuatan yang terlarang. Tiap-tiap perbuatan yang terlarang yang mereka lakukan akan menambah terkunci dan tertutupnya hati dan pendengaran mereka. Makin banyak perbuatan itu mereka lakukan, makin bertambah kuat pula kunci dan tutupan pada hati dan telinga mereka sendiri.
Firman Allah swt:
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ وَكُفْرِهِمْ بِآيَاتِ اللَّهِ وَقَتْلِهِمُ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَقَوْلِهِمْ قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ طَبَعَ اللَّهُ عَلَيْهَا بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُونَ إِلَّا قَلِيلًا
Artinya:
Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan "Hati kami tertutup", bahkan sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya. Karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka. (Q.S An Nisa': 155)
Dan firman-Nya:
وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
Artinya:
Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka, sebagaimana mereka tidak beriman kepadanya (Alquran) pada permulaannya dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatan yang sangat. (Q.S Al An'am: 110)
Proses bertambahnya tutupan dan bertambah kuatnya kunci hati dan pendengaran orang-orang kafir diterangkan oleh hadis:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن المؤمن إذا أذنب ذنبا كان نقطة سوداء في قلبه، فإن تاب ونزع واستعتب صقل قلبه وان زاد زادت حتى تغلق قلبه
Artinya:
Bersabda Rasulullah saw., "Sesungguhnya orang yang beriman apabila ia mengerjakan perbuatan dosa terdapatlah suatu titik-titik hitam di dalam hatinya, maka jika ia bertobat, mencabut perbuatannya dan berusaha untuk menghapuskannya cemerlanglah hatinya dan jika ia tambah mengerjakan perbuatan buruk bertambahlah titik itu hingga tertutup hatinya". (H.R At Tirmizi dan Ibnu Jarir At Tabari dari Abu Hurairah)
0 komentar:
Posting Komentar