“Tidak ada yang bisa memberikan manfaat kepada hati seperti yang diberikan oleh uzlah, yang digunakan untuk memasuki medan pemikiran atau perenungan.”
Jikalau hati sudah berkarat oleh dosa dan maksiat maka tidak ada cara lain untuk menjernihkannya, kecuali dengan uzlah yaitu menyendiri untuk beribadah kepada Allah s.w.t. Semakin ia bergaul dengan masyarakat, semakin besar kesempatannya untuk berbuat maksiat. Dan, semakin banyak maksiat yang dilakukannya, semakin hitam pula hatinya. Jikalau hati sudah hitam maka hidayah-Nya akan semakin jauh. Rasa keimanannya akan semakin menipis. Jikalau suatu hari ia meninggalkan shalat fardhu maka ia akan merasa biasa-biasa saja. Ia tidak merasa berdosa, tidak merasa ada sesuatu yang hilang dan belum dilaksanakan.
Perenungan yang dilakukan ketika uzlah akan bermanfaat untuk menghilangkan bekas-bekas hitam dan karat yang menempel di hati. Bekas itu tidak boleh dibiarkan bergitu saja, karena jikalau tidak dihilangkan maka pemiliknya akan kehilangan kenikmatan Islam. Akhirnya, ia akan mudah dituntun setan untuk meninggalkan agama yang hanif ini.
Iman itu berada di dalam hati, yang tidak boleh dikotori agar keimanan tetap bersih dan kokoh.
Jikalau hati sudah berkarat oleh dosa dan maksiat maka tidak ada cara lain untuk menjernihkannya, kecuali dengan uzlah yaitu menyendiri untuk beribadah kepada Allah s.w.t. Semakin ia bergaul dengan masyarakat, semakin besar kesempatannya untuk berbuat maksiat. Dan, semakin banyak maksiat yang dilakukannya, semakin hitam pula hatinya. Jikalau hati sudah hitam maka hidayah-Nya akan semakin jauh. Rasa keimanannya akan semakin menipis. Jikalau suatu hari ia meninggalkan shalat fardhu maka ia akan merasa biasa-biasa saja. Ia tidak merasa berdosa, tidak merasa ada sesuatu yang hilang dan belum dilaksanakan.
Perenungan yang dilakukan ketika uzlah akan bermanfaat untuk menghilangkan bekas-bekas hitam dan karat yang menempel di hati. Bekas itu tidak boleh dibiarkan bergitu saja, karena jikalau tidak dihilangkan maka pemiliknya akan kehilangan kenikmatan Islam. Akhirnya, ia akan mudah dituntun setan untuk meninggalkan agama yang hanif ini.
Iman itu berada di dalam hati, yang tidak boleh dikotori agar keimanan tetap bersih dan kokoh.
0 komentar:
Posting Komentar