Marilah kita selidiki retina lebih dekat dan lebih detail. Anggaplah bahwa zat pewarna bernama "rhodopsin", yang bekerja pada retina, tidak ada. Rhodopsin adalah zat yang berhenti berfungsi saat cahaya terang benderang tetapi berfungsi kembali dalam kegelapan. Mata tak dapat melihat dengan jelas saat cahaya remang-remang kecuali jika sejumlah tertentu rhodopsin dihasilkan pada mata. Fungsi rhodopsin adalah untuk meningkatkan efisiensi dan dengannya mata membangkitkan impuls syaraf dari cahaya yang remang-remang. Zat ini dihasilkan sebanyak kebutuhan, tepat pada saat zat ini diperlukan. Saat kesetimbangan rhodopsin dapat terpelihara, citra-citra menjadi jelas. Apa yang akan terjadi jika rhodopsin, yang sangat berpengaruh dapat proses penglihatan, tidak ada? Jika hal itu terjadi, orang hanya mampu melihat dibawah cahaya terang.2 Dengan demikian terbukti bahwa ada sistem yang sempurna dalam mata, yang telah dirancang sampai dengan detail yang sekecil-kecilnya.
Lalu, karya seni siapakah sistem ini, yang menyelamatkan kita dari kegelapan dan menyajikan sebuah dunia penuh warna kepada kita?
Setiap tahap yang telah disebutkan sejauh ini meliputi suatu rangkaian proses-proses, yang memerlukan adanya kebijaksanaan, keinginan dan kekuasaan saat mereka diciptakan. Jelaslah bahwa tidak mungkin suatu rantai dari proses-proses yang hadir dalam keselarasan seperti ini terbentuk secara kebetulan. Juga tidaklah mungkin suatu sistem seperti ini terbentuk dengan berlalunya waktu. Hasilnya tak akan berubah sama sekali jika jutaan atau bahkan milyaran tahun dibiarkan berlalu. Sistem-sistem yang menghasilkan suatu dunia yang beraneka warna tidak akan pernah muncul secara kebetulan. Sistem-sistem sempurna seperti itu hanya dapat muncul sebagai hasil dari desain khusus, atau dengan kata lain mereka diciptakan. Allah memiliki cita rasa seni abadi dan kebijaksanaan yang meliputi seluruh jagat raya. Contoh-contoh dari cita rasa seni Ilahi dalam penciptaan yang tiada taranya tersebar di seluruh bagian jagat raya. Desain unik yang jelas terlihat dalam pembentukan warna pastilah juga hasil ciptaan Allah yang tak bersekutu. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
"Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia." (Al-Baqarah: 117)
Catatan:
2. Jillyn Smith, Sense and Sensibilities, Willey Science Edition, hal. 60-61
Lalu, karya seni siapakah sistem ini, yang menyelamatkan kita dari kegelapan dan menyajikan sebuah dunia penuh warna kepada kita?
Setiap tahap yang telah disebutkan sejauh ini meliputi suatu rangkaian proses-proses, yang memerlukan adanya kebijaksanaan, keinginan dan kekuasaan saat mereka diciptakan. Jelaslah bahwa tidak mungkin suatu rantai dari proses-proses yang hadir dalam keselarasan seperti ini terbentuk secara kebetulan. Juga tidaklah mungkin suatu sistem seperti ini terbentuk dengan berlalunya waktu. Hasilnya tak akan berubah sama sekali jika jutaan atau bahkan milyaran tahun dibiarkan berlalu. Sistem-sistem yang menghasilkan suatu dunia yang beraneka warna tidak akan pernah muncul secara kebetulan. Sistem-sistem sempurna seperti itu hanya dapat muncul sebagai hasil dari desain khusus, atau dengan kata lain mereka diciptakan. Allah memiliki cita rasa seni abadi dan kebijaksanaan yang meliputi seluruh jagat raya. Contoh-contoh dari cita rasa seni Ilahi dalam penciptaan yang tiada taranya tersebar di seluruh bagian jagat raya. Desain unik yang jelas terlihat dalam pembentukan warna pastilah juga hasil ciptaan Allah yang tak bersekutu. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
"Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia." (Al-Baqarah: 117)
Catatan:
2. Jillyn Smith, Sense and Sensibilities, Willey Science Edition, hal. 60-61
0 komentar:
Posting Komentar