KOLEKSI PUSTAKA

KOLEKSI PUSTAKA

MENANTI DIBACA

MENANTI DIBACA

MEMBACA

MEMBACA

BUKU PUN TERSENYUM

BUKU PUN TERSENYUM
Selamat Datang dan Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Ar Raafi' (Maha Meninggikan)


"Dan apabila dikatakan, 'berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." [Q.S. Al Mujadilah: 11]

Ar Raafi' secara bahasa berasal dari kata "rafa'a" yang berarti meninggikan derajat siapa yang Dia kehendaki menurut hikmah kebijaksanaan-Nya. Allah meninggikan derajat siapa saja yang Dia kehendaki dari segi ilmu pengetahuan, rezeki, atau status sosial di masyarakat. Misalnya, Allah meninggikan derajat para nabi, aulia, orang-orang beriman, dan orang berilmu beberapa derajat.

Dalam al-Qur’an bisa dijumpai beberapa ayat yang menjelaskan tentang ”kesibukan” Tuhan dalam meninggikan derajat nabi dan para wali (kekasih)-Nya. Di antaranya adalah Nabi Isa as yang telah diwafatkan dan kemudian ditinggikan derajatnya oleh Allah swt di sisi-Nya, setelah di dunia dihinakan oleh ummatnya.

"(Ingatlah), ketika Allah berfirman, "Wahai Isa! Aku mengambilmu dan mengangkatmu kepada-Ku, serta menyucikamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas orang-orang kafir hingga hari kiamat." [Q.S. Ali 'Imran: 55]

Nabi Muhammad termasuk disebut dalam al-Qur’an sebagai orang yang ditinggikan sebutan (derajatnya). Nama beliau tidak saja digandengkan dengan nama-Nya dalam dua kalimah syahadat, tapi namanya senantiasa disebut-sebut dalam setiap shalawat. Sekalipun beliau sudah wafat 14 abad yang lampau, namanya tetap harum dan paling banyak disebut dan diucapkan manusia sampai hari kiamat.

“Dan Kami telah meninggikan namamu”. [Q.S. Al-Insyirah: 3].

Tak sedikit orang yang semasa hidupnya tidak banyak disebut orang, bahkan oleh para musuh politiknya dikategorikan sebagai pengkhianat negara, tapi setelah wafat sekian lamanya, namanya direhabilitasi. Orang menyebutnya kembali sebagai pahlawan. Pikiran-pikirannya muncul kembali menjadi ruh dalam menyemangati perjuangan dan idealisme.

Dia-lah Allah yang tidak pernah lepas memperhatikan satu per satu hamba-hamba-Nya, memperhitungkan, sekaligus memberi hukuman dan penghargaan. Orang-orang yang mengukir prestasi semasa hidupnya di dunia ini tak perlu khawatir perbuatannya sia-sia. Lambat atau cepat prestasi itu akan diperlihatkan dan dihargai. Bisa jadi penghargaan itu diberikan pada saat dia masih hidup, mungkin juga diberikan saat sudah mati. Namanya dikenang banyak orang, dijadikan teladan, dijadikan sumber inspirasi, dan ditulis dalam catatan sejarah dengan tinta emas.

"Dan apabila dikatakan, 'berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. [Q.S. Al Mujadilah: 11]

Allah meninggikan derajat para nabi, para aulia, orang-orang beriman, dan orang berilmu dengan memberikan kebahagiaan dan surga.

Pahlawan Uhud adalah contoh kongkret tentang orang-orang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. Dalam hadits qudsiy Allah berfirman, “Ketika kawan-kawanmu mendapat musibah dalam Perang Uhud, Allah SWT memindahkan ruh-ruh mereka itu ke dalam burung-burung hijau yang menghinggapi sungai-sungai surga sambil memakan buah-buahannya dan kemudian berlindung ke lampu-lampu emas yang bergantungan di bawah naungan Arsy. Tatkala mereka merasakan nikmatnya tempat peristirahatan mereka di surga itu, berkatalah mereka: siapakah gerangan yang akan menyampaikan kepada kawan-kawan kami tentang hal ihwal diri kami yang hidup bahagia di surga, agar mereka tidak meninggalkan jihad dan agar mereka tidak licik meninggalkan medan perang? Allah menjawab: Akulah yang akan menyampaikan kepada mereka perihal diri kamu semua.” [H.R. Ahmad, Abu Dawud, Hakim, Baihaqi, dan Ibnu Abbas]

Akhirnya marilah kita berdoa, "Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu agar Engkau angkat namaku, Engkau lepaskan dosaku, Engkau perbaiki urusanku, Engkau sucikan hatiku, Engkau pelihara kemaluanku, Engkau terangi hatiku, dan Engkau ampuni dosaku. Dan aku memohon kepada-Mu derajat-derajat yang tinggi dalam surga..." [H.R. Hakim]

Sumber:

- Rahasia Keajaiban Asma'ul Husna oleh Syafi'ie el Bantanie
- http://esq-news.com/asmaul-husna/2011/05/12/ar-raafi-yang-maha-tinggi.html

0 komentar:

Posting Komentar