KOLEKSI PUSTAKA

KOLEKSI PUSTAKA

MENANTI DIBACA

MENANTI DIBACA

MEMBACA

MEMBACA

BUKU PUN TERSENYUM

BUKU PUN TERSENYUM
Selamat Datang dan Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Pohon Pisang Beranak Gegerkan Warga Kediri


Kediri - Warga di Kelurahan Bangsal, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri dikagetkan sebuah pohon pisang unik. Pohon pisang itu beranak dan menumbuhkan tunas baru tepat di bagian tengah batangnya.


Pohon pisang unik tersebut tepatnya tumbuh di pekarangan milik Almarhum Muhammad Zaid di RT 12 RW II, yang saat ini dikelola anak-anaknya menjadi sebuah perkebunan. Keunikan itu diketahui warga sekitar 2 pekan lalu dan warga yang penasaran tak henti-hentinya berdatangan.

"Yang ngerti pertama malahan anak-anak yang main-main di sini. Saya sendiri tahunya juga setelah diberitahu anak saya yang paling kecil," ungkap Musaropah (56), salah seorang anak dari (Alm) Muhammad Zaid, saat ditemui detiksurabaya.com, Senin (1/3/2010).

Pantauan detiksurabaya.com menunjukkan, pohon pisang beranak ini tampak memiliki tunas baru yang tumbuh tidak dari samping seperti pada pohon pisang umumnya. Melainkan tepat di tengah batang. Meski beranak, induk pohon tetap hidup. Sementara tunas baru juga tumbuh subur berbuah sebanyak 4 sisir.

"Biasanya pisang itu akan bisa matang sekitar 5 bulanan. Ya semoga saja ini bisa tetap utuh sampai besar, jadi saya dapat panen dobel dari satu pohon," imbuh Musaropah.

Sebelum kemunculan pohon pisang unik, Musaropah mengaku tidak memiliki firasat apapun, termasuk pasca penemuannya sama sekali tidak dibarengi dengan kejadian aneh. Meski begitu, kejadian ini baru pertama sejak budidaya pisang sejak 25 tahun silam.

"Lha ini ada sekitar dua puluhan kalangan (rumpun pohon pisang), yang aneh ya satu ini saja. Sampeyan coba lihat yang lain, nggak ada yang aneh selain yang ini," ujar Musaropah sambil menunjukkan keanehan dari pohon pisang.

Kemunculan pohon pisang itu, Musaropah mengaku akan merawatnya sampai menjadi buah yang matang. Dia juga tidak berniat menjadikannya komoditi tontonan, dengan mengenakan pungutan dari setiap kunjungan yang datang. "Ya yang mau lihat ya silahkan. Tapi jangan sampai merusak, karena saya ingin ini bisa matang dan bisa dipanen," pungkasnya.

Sumber: http://surabaya.detik.com/

0 komentar:

Posting Komentar