Sejak dulu hingga saat ini, ketika Israel tengah melakukan aksi kejahatan kemanusiaan atau aksi kejahatan lainnya (misal pembangunan terowongan di bawah Masjid Al Aqsha), maka dengan serentak, Israel menerapkan penguasaan media dengan content yang seragam. Sebagai contoh ketika Israel membombardir Lebanon di musim panas tahun 2006 lalu, para model yang berkebangsaan Israel dengan berbikini ria membanjiri semua halaman majalah di AS. Mantan Miss Israel, Gal Gadot mengaku diminta langsung oleh konsulat Israel di New York untuk memperlihatkan tubuhnya tanpa sehelai benang pun sebagai bagian dari strategi pengalihan publik atas makar yang sedang dilakukan Israel. Demikian dilaporkan oleh New York Post, Juni 2007.
Dan beberapa hari lalu, ketika langit Jalur Gaza pekat oleh cendawan asap dari bom-bom yang dijatuhkan oleh tentara Zionis-Israel, taktik serupa juga diberlakukan. Majalah Maxim dan majalah/tabloid bertiras tinggi di AS dan Eropa banyak memajang wanita bugil untuk mengalihkan perhatian pembaca dari berita-berita penggemburan Israel di Jalur Gaza.
Tapi apakah sekarang Israel memenangkan perang media ini? Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Livni menyampaikan sebuah pesan di YouTube bahwa dengan membuat 1,5 juta orang Palestina di Jalur Gaza kelaparan, sekarat, terpenjara, dan dibom --akan membuat dunia menjadi lebih damai, lebih baik, dan lebih indah untuk demokrasi serta keamanan dunia. Namun kenyataannya, tidak selalu yang diharapkan para Zionis itu terwujud. Surat kabar di AS semakin hari semakin memperlihatkan obyektivitasnya. Selain memenuhi pesanan Tel Aviv, mereka juga menyisakan satu ruang kosong, dan membuat pertanyaan : “Apa yang dimenangkan oleh Israel sebenarnya?”
Subhanallah. Israel yang selama ini digjaya dalam menguasai berita, sekarang tak bisa lagi memenangkan perang media di AS dan di belahan dunia lainnya. Jutaan orang di seluruh dunia lebih berhati-hati dan memfilter semua berita yang masuk. Semua kenyataan perang yang ditimbulkan oleh Israel; potret bocah-bocah Palestina yang dibantai, sekolah PBB yang dihancurkan bom, gedung, rumah dan rumah sakit yang diratakan tanah, telah membuka mata semua orang di berbagai belahan dunia.
Internet membuka semua kemungkinan bahwa Israel tak akan pernah bisa lagi menyembunyikan segala kelakukan barbarnya. Israel sekarang harus menghadapi kenyataan, strategi perang medianya tak berjalan. Warga AS dan Barat, juga warga negara diberbagai belahan bumi lainnya, tak selamanya senang melihat paha mulus. Sebaliknya, atas nama nurani, mereka bangkit ketika melihat bayi yang terkoyak karena bom dan senjata mematikan.
Ya, internet telah membuka mata dunia akan kebiadan Israel yang selama ini selalu ditutup-tutupi. Fakta-fakta telanjang tentang kebiadan Zionis-Israel tersebar luas di halaman-halaman website dan situs-situs jejaring sosial yang gratisan maupun premium. Foto-foto pembantaian menyebar demikian cepat ibarat “virus” yang tidak terbendung. Publik pun menjadi sadar bahwa dominasi fakta yang menyudutkan Israel adalah kebenaran belaka, karena tidak mungkin dan sangat tidak logis jika semua penduduk bumi berkonspirasi untuk berbohong guna menutupi fakta-fakta dan kejadian yang sesungguhnya.
Media adalah salah satu bidang garapan yang menjadi perhatian dan dikuasai Yahudi. Terdapat suatu postulat bahwa “barang siapa yang mengusai media, maka dialah yang mengusai peperangan.” Fakta yang terjadi, tumbuh suburnya web site dan situs jejaring sosial yang bisa diakses oleh siapa saja, justru menjadi media yang sangat efektif untuk menyebarkan fakta yang sesungguhnya. Dan dengan izin Allah SWT, blogger-blogger muslimlah yang selama ini mampu secara intens menyebarluaskan kebaikan dan fakta kezaliman Israel ke berbagai penjuru dunia.
Terdapat suatu hikmah yang sangat besar akan kebenaran firman Allah SWT dalam Al Qur’an dan sekaligus bukti akan pertolongan-Nya bagi kaum muslimin, bahwa “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (3:54).
Semoga hikmah ini sekaligus makin mengukuhkan niat para blogger muslim dan penyeru kebaikan untuk tetap menyebarkanluaskan kebaikan dengan tulisan atau pun lisannya, di belahan dunia mana pun dan dengan bahasa apapun. Sesungguhnya pertolongan Allah SWT bersama dengan orang-orang yang berusaha meninggikan kalimat-Nya. Amin.
wallahu'alambishshawaab
Oleh: Muhammad Rizqon
Sumber: http://www.eramuslim.com/
Related Posts:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar