“Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya? “ (AZ-Zumar: 36)
“Perumpamaan orang-orang yang mengambil perlindungan-perlindungan selain Allah, adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesugguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.“ (QS. AL-Ankabut : 41)
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah lah (datamgnya). Dan bila kamu di timpa oleh kemadharatan, maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.“ (QS, An-Nahl : 53)
Saudaraku, tak ada satu keadaan yang membuat kita nyaman dalam hidup ini, selain keadaan dimana kita merasa terlindungi. Hamba yang hatinya ikhlas, tak akan ada perasaan takut di hatinya dalam menghadapi segala kesengsaraan, dan ujian hidupnya. Dia percaya, Allah SWT akan selalu melindunginya, karena ia telah memasrahkan seluruh kehidupannya, untuk memurnikan ketaatan kepada Allah.
Cukup hanyalah Allah yang menjadi penolong, dan pelindung hamba-hambaNya yang ikhlas.“Apakah harta kekayaan yang melimpahkan dapat melindungi manusia dari kesengsaraan hidup?,” berapa banyak orang kaya yang hidup dibalik rumah mewah hari ini tapi hidupnya nyatanya sengsara, karena Allah menguji dia dengan penyakit (misalnya: stroke). “Apakah kekuasaan yang di jabat, akan melindungi seorang manusia dari Bencana Alam?” Sesungguhya apabila Allah menghendaki seorang hamba terkena bencana, apa pun jabatannya, maka tak ada satupun kekuatan yang mampu menghalanginya. Begitupun, apabila Allah menghendaki keselamatan seorang hamba, maka tak ada satupun kekuatan yang mampu menyengsarakannya. “???”
Jadi hanya kepada Allah lah hendaknya kita berserah diri, dan hanya kepadaNya pula kita memohon pertolongannya. Karena itu tak ada patut seorang manusia menyombongkan diri dengan harta benda, jabatan, pekerjaan, atau usaha yang dimiliki. Karena sesungguhnya Allah lah yang memberi nikmat, dan kemadharatan, dan hanya kepada Allah sajalah kita memohon pertolongan. Sesuai firmannya:
“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb sekalian alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku, dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah). “ (AL-An’am : 162-163)
Sumber: Keajaiban Ikhlas - Muhammad Gatot Aryo Al-Huseini
0 komentar:
Posting Komentar