أَفَتَطْمَعُونَ أَنْ يُؤْمِنُوا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِنْهُمْ يَسْمَعُونَ كَلامَ اللَّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُونَهُ مِنْ بَعْدِ مَا عَقَلُوهُ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka {1} mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? (Q.S. Al Baqarah: 75)
{1} Yang dimaksud ialah nenek moyang mereka yang menyimpan Taurat, lalu Taurat itu diubah-ubah mereka; di antaranya sifat-sifat Nabi Muhammad saw., yang tersebut di dalam Taurat itu.
Dalam ayat ini Allah mengarahkan kembali firman-Nya kepada orang-orang mukmin agar mereka jangan terlalu banyak mengharapkan akan berimannya orang-orang Yahudi karena watak mereka tidaklah jauh berbeda dengan watak nenek moyang mereka.
Hal yang demikian itu disebabkan adanya pendeta-pendeta Yahudi pada zaman dahulu yang mempelajari Taurat dan memahaminya kemudian merubah pengertiannya bahkan mengganti ayat-ayatnya dengan sengaja. Mereka sebenarnya menyadari bahwa mereka telah melakukan penyelewengan dengan memutar balikkan isi Taurat itu. Pelajaran agama yang sudah diputar balikkan itulah yang diajarkan kepada keturunannya. Dan orang Yahudi pada zaman Rasul saw. berpegang teguh dengan ajaran nenek moyang mereka yang keliru itu.
Keinginan yang besar dari Nabi saw. dan kaum muslimin supaya orang Yahudi beriman dan mengikuti tuntunan Islam disebabkan agama mereka paling dekat dengan Islam lagi mereka mempunyai Al Kitab dari Allah.
0 komentar:
Posting Komentar