Di negeri Chie, ada seorang menteri bernama Yan Je. Dia berbadan pendek tapi pandai bicara dan banyak akalnya. Kepandaiannya ini membuatnya dihormati oleh rakyat negeri Chie dan dijuluki "orang pintar".
Pada suatu hari, Raja Chie menugaskan Yan Je ke negeri Chu untuk mengadakan pembicaraan antarnegara.
Setibanya di sana, dia disambut menteri negeri Chu. Namun, ketika menteri itu melihat tubuh tamunya yang pendek, timbullah perasaan ingin menghina.
Bukannya membuka pintu gerbang besar yang biasanya dilewati oleh tamu-tamu penting, sang menteri hanya memerintahkan pengawal untuk membukakan pintu samping yang kecil untuk Yan Je. Para pengawal pun berusaha menahan tawa.
Yan Je sadar bahwa mereka sengaja mengolok-ngoloknya. Ia pun langsung berkata, "Pintu ini terlihat seperti pintu yang umumnya untuk dilewati anjing. Apakah aku datang ke negeri anjing?"
Pertanyaan ini membuat para tuan rumah merasa tidak enak. Segera saja mereka terdiam dan membuka pintu besar untuk menyambutnya masuk.
Ternyata, bukan hanya menteri dan para pengawal yang merendahkan Yan Je. Raja Chu juga mempunyai perasaan yang sama karena Yan Je bertubuh pendek dan berpenampilan seperti orang bodoh. Ia lalu bertanya, "Apakah negeri Chie kekurangan orang yang terampil?"
Yan Je mengerti maksudnya, dengan santai dia menjawab, "Negeri Chie adalah negeri besar. Luasnya kira-kira 30 hektar dan penduduknya banyak. Dengan alasan apa disebut kekurangan orang terampil?"
Raja Chu lalu menjawab, "Di antara sekian banyak penduduk negeri Chie, mengapa kamu yang dipilih untuk ditugaskan ke negeri Chu?"
Mendengar pertanyaan ini, Menteri Yan Je dengan tenang menjawab, "Negeri Chie memang besar, tetapi kami memiliki peraturan yang ketat, yaitu orang yang terampil ditugaskan ke negeri maju, orang yang bodoh ditugaskan ke negeri yang terbelakang. Kalau Baginda tidak melihat saya sebagai orang yang terampil, berarti Baginda mengakui bahwa negeri Chu adalah negeri yang terbelakang."
Setelah mendengar jawaban dari Menteri Yan Je, barulah Raja Chu sadar, bahwa sang tamu adalah benar-benar orang pintar. Sejak saat itu, ia berubah sifat menjadi ramah dan menyambut dengan hormat.
Hikmah:
Jangan menilai orang dari bentuk fisiknya
Sumber: 33 Cerita Bijak dari Negeri Cina oleh Maruli Pardamean dan Roslina Igadiman
Pada suatu hari, Raja Chie menugaskan Yan Je ke negeri Chu untuk mengadakan pembicaraan antarnegara.
Setibanya di sana, dia disambut menteri negeri Chu. Namun, ketika menteri itu melihat tubuh tamunya yang pendek, timbullah perasaan ingin menghina.
Bukannya membuka pintu gerbang besar yang biasanya dilewati oleh tamu-tamu penting, sang menteri hanya memerintahkan pengawal untuk membukakan pintu samping yang kecil untuk Yan Je. Para pengawal pun berusaha menahan tawa.
Yan Je sadar bahwa mereka sengaja mengolok-ngoloknya. Ia pun langsung berkata, "Pintu ini terlihat seperti pintu yang umumnya untuk dilewati anjing. Apakah aku datang ke negeri anjing?"
Pertanyaan ini membuat para tuan rumah merasa tidak enak. Segera saja mereka terdiam dan membuka pintu besar untuk menyambutnya masuk.
Ternyata, bukan hanya menteri dan para pengawal yang merendahkan Yan Je. Raja Chu juga mempunyai perasaan yang sama karena Yan Je bertubuh pendek dan berpenampilan seperti orang bodoh. Ia lalu bertanya, "Apakah negeri Chie kekurangan orang yang terampil?"
Yan Je mengerti maksudnya, dengan santai dia menjawab, "Negeri Chie adalah negeri besar. Luasnya kira-kira 30 hektar dan penduduknya banyak. Dengan alasan apa disebut kekurangan orang terampil?"
Raja Chu lalu menjawab, "Di antara sekian banyak penduduk negeri Chie, mengapa kamu yang dipilih untuk ditugaskan ke negeri Chu?"
Mendengar pertanyaan ini, Menteri Yan Je dengan tenang menjawab, "Negeri Chie memang besar, tetapi kami memiliki peraturan yang ketat, yaitu orang yang terampil ditugaskan ke negeri maju, orang yang bodoh ditugaskan ke negeri yang terbelakang. Kalau Baginda tidak melihat saya sebagai orang yang terampil, berarti Baginda mengakui bahwa negeri Chu adalah negeri yang terbelakang."
Setelah mendengar jawaban dari Menteri Yan Je, barulah Raja Chu sadar, bahwa sang tamu adalah benar-benar orang pintar. Sejak saat itu, ia berubah sifat menjadi ramah dan menyambut dengan hormat.
Hikmah:
Jangan menilai orang dari bentuk fisiknya
Sumber: 33 Cerita Bijak dari Negeri Cina oleh Maruli Pardamean dan Roslina Igadiman
0 komentar:
Posting Komentar