KOLEKSI PUSTAKA

KOLEKSI PUSTAKA

MENANTI DIBACA

MENANTI DIBACA

MEMBACA

MEMBACA

BUKU PUN TERSENYUM

BUKU PUN TERSENYUM
Selamat Datang dan Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Taqwa

Makna dan Hakekat Taqwa

Secara bahasa, taqwa berasal dari kata wiqayatun yang berarti waspada dan berhati-hati.

Sedangkan secara istilah atau terminologi, para ulama dari kalangan shahabat dan generasi setelahnya mendefinisikan dengan ungkapan beragam. Berikut ini sebagian dari perkataan mereka:

Abu Hurairah r.a. ditanya oleh seseorang tentang makna taqwa, kemudian beliau menjawab, "Apakah engkau pernah melewati jalan yang penuh onak dan duri?", orang tersebut menjawab, "Ya, pernah!" Abu Hurairah r.a. menimpali kembali, "Apa yang engkau lakukan?", dia menjawab "Jika melihat duri aku akan menghindar, melewati atau aku berhati-hati darinya." Abu Hurairah r.a. mengatakan, "Itulah makna taqwa!"

Shahabat yang mulia "Abdullah bin Mas'ud r.a. mengatakan, "Makna taqwa yaitu hendaklah Allah SWT ditaati tidak dimaksiati, diingat tidak dilupakan, diyukuri tidak diingkari."

Namun, yang lebih jelas dari definisi di atas adalah apa yang dikatakan oleh seorang Tabi'in nan mulia Thalq bin Habib rahimahullah, ia berkata, "Taqwa adalah engkau mengamalkan ketaatan kepada Allah SWT dilandasi keimanan karena mengharap pahalaNya dan engkau meninggalkan bermaksiat kepada Allah dilandasi keimanan karena takut dari siksaNya."

Urgensi Taqwa

1. Wasiat Allah SWT yang sangat berharga bagi umat terdahulu dan sekarang

Allah SWT berfirman:

"... dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertaqwalah kepada Allah..." (Q.S. An Nisaa [4]: 31)

2. Menjalankan perintah Allah dan RasulNya

Yang menunjukkan pula pentingnya taqwa adalah bahwa perkara taqwa tidak hanya diperintahkan kepada para hamba bahkan juga para Rasul. Allah berfirman:

"Hai Rasul-Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertaqwalah kepada-Ku." (Q.S. Al Mu'minuun [23] : 51-52)

Demikian pula bahwa wasiat taqwa sering dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada ummat ini. Di antaranya beliau pernah berwasiat kepada Muadz bin Jabal RA, beliau bersabda:

"Bertaqwalah engkau di mana pun berada, dan ikutilah perbuatan jelek dengan kebaikan yang menghapusnya serta bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik." (H.R. Tirmidzi, Ahmad, dll)

3. Sebab terbanyak yang memasukkkan ke dalam Surga

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW pernah ditanya tentang perkara apa yang paling banyak memasukkan ke dalam Surga? Maka Rasulullah SAW pun menjawab, ‘taqwa dan akhlaq mulia' Dan beliau ditanya tentang sebab terbanyak yang memasukkan ke dalam neraka, maka beliau menjawab ‘Mulut dan kemaluan'."

4. Sebaik-baiknya bekal

Taqwa merupakan sebaik-baiknya bekal, bahkan ia lebih penting dari makanan dan minuman. Allah SWT berfirman:

"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa." (Q.S. Al Baqarah [2] : 197)

Buah dari Ketaqwaan

Buah dari ketaqwaan sangat banyak, termaktub dalam banyak ayat Al Qur'an dan hadits. Berikut sebagiannya:

1. Mendapat kemuliaan Allah SWT

Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu." (Q.S. Al Hujuraat [49] : 13)

Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan "Derajat kalian bertingkat-tingkat di sisi Allah SWT disebabkan ketaqwaan bukan disebabkan keturunan."

2. Mendapat warisan Surga

Allah SWT berfirman:

"Itulah Surga yang akan kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertaqwa." (Q.S. Maryam [19] : 63)

3. Dicintai Allah

Allah SWT berfirman:

"Sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat) nya dan bertaqwa, Maka Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa." (Q.S. Ali Imran [3] : 76)

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah berkata, "Apabila Allah telah mencintai seorang hamba, Dia akan mengabulkan permintaannya, melindunginya dari apa yang dibenci, mendapat yang dikehendaki dan dijauhkan dari perkara yang dibenci."

4. Dibukakan pintu keberkahan dari langit dan bumi

Allah SWT berfirman:

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi..." (Q.S. Al A'Raaf [7] : 96)

Yaitu, Kami luaskan bagi mereka kebaikan dan kami mudahkan rizki bagi mereka dari segala arah, berupa hujan dan tumbuhan.

5. Dimudahkan urusannya di dunia dan akhirat

Allah SWT berfirman:

"Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (Q.S. Ath Thalaq [65] : 4)

Allah akan memudahkan dan menjadikan baginya jalan keluar yang dekat dan segera.

6. Diberi rizki dari arah yang tiada disangka

Allah SWT berfirman:

"Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (Q.S. Ath Thalaq [65] : 2-3)

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah mengatakan, "Bertaqwa kepada Allah adalah mengerjakan apa yang Allah perintahkan dan meninggalkan yang dilarang. Niscaya Allah menjadikan baginya jalan keluar dari segala himpitan, maka acapkali ia merasa sempit terhadap sesuatu sedangkan ia tetap bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan membukakan baginya jalan keluar baik dalam kehidupan, harta, anak-anak, atau masyarakatnya. Oleh karenanya, jika kamu bertaqwa kepada Allah, maka yakinlah bahwa Allah akan mengadakan bagimu jalan keluar dari segala himpitan."

7. Dilipatgandakan pahala

Allah SWT berfirman:

"Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya." (Q.S. Ath Thalaq [65] : 5)

Benar, karena amalan shalih dapat menghapus dosa-dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Shalat lima waktu dan Jum'at sampai Jum'at berikutnya, Ramadhan sampai Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa, selama ia tidak mengerjakan dosa besar." (H.R. Muslim, At Tirmidzi, shahih)

8. Taufik untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat

Allah SWT berfirman:

"Dan bertaqwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu." (Q.S. Al Baqarah [2] : 282)

9. Mendapat hidayah dan tercegah dari kesesatan

Allah SWT berfirman:

"Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertaqwa." (Q.S. Al An'am [6] : 153)

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir as Sa'di rahimahullah mengatakan, "Oleh karena itu, barang siapa yang mengikuti jalan Allah dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan dengan penuh keimanan, maka ia akan meraih keberhasilan dan keselamatan, ia termasuk orang yang bertaqwa dan selamat dari penyimpangan dan kesesatan."

10. Selamat dari api neraka

Termasuk berkah dan buah dari ketaqwaan adalah Allah akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dari siksa neraka.

Renungilah firman Allah berikut ini:

"Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." (Q.S. Maryam [19] : 71-72)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, "Maksud firman Allah "kemudian Kami selamatkan orang-orang yang bertaqwa" yaitu apabila seluruh makhluk melewati neraka dan jatuhlah orang-orang kafir ke dalamnya, juga orang-orang yang bermaksiat sesuai dengan kadar kemaksiatan mereka, maka pada saat itulah Allah akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa sesuai dengan amalan mereka. Ada yang dapat melewati shirath (jembatan di atas neraka -pen) dengan cepat atau lambat, yang semua itu bergantung dari amalan mereka di dunia.

11. Mewariskan keturunan yang baik

Sesungguhnya buah dari ketaqwaan tidak hanya kembali kepada diri pribadi orang bertaqwa saja, bahkan akan menjadikan keturunan dan anak-anaknya menjadi baik karena keutamaan Allah. Di antara yang menunjukkan hal tersebut adalah firman Allah SWT:

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." (Q.S. An Nisaa [4] : 9)

Sifat-Sifat Orang yang Bertaqwa

Orang-orang yang bertaqwa mempunyai sifat-sifat dan amalan-amalan yang -dengan itu semua dapat-menghantarkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Di antara sifat-sifat mereka -sebagai contoh saja dan bukan pembatasan- kami nukilkan dari sebuah ayat Kitabullah yang menerangkan sifat-sifat orang yang bertaqwa.

Allah SWT berfirman:

"Alif laam miim. Kitab (Al Qur'an) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (Q.S. Al Baqarah [2] : 1-4)

Di dalam ayat ini Allah mengumpulkan sifat-sifat muttaqiin, yaitu beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, menafkahkan yang wajib atau yang sunnah, beriman kepada Al Qur'an dan Kitab-kitab sebelumnya dan yakin serta beriman kepada hari akhir. Maka, barangsiapa yang mengamalkan sifat-sifat ini sungguh ia telah berada di atas petunjuk yang besar dan termasuk orang yang beruntung di dunia maupun di akhirat.

Ayat-ayat yang semisal dengan ini sangatlah banyak, yaitu yang menerangkan sifat-sifat dan ciri-ciri orang yang bertaqwa.
 
Sebagai isyarat, kita dapat melihatnya dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 177, Ali Imran ayat 15-17, 133-136, dan Adz Dzaariyaat ayat 15-19.

Kiat Istimewa Agar Menjadi Orang yang Bertaqwa


1. Belajar ilmu agama

Tidak diragukan lagi bahwa ilmu diinul Islam adalah sebab terbesar untuk meraih derajat taqwa. Dengan ilmu seorang bisa membedakan antara yang haq (benar) dan yang bathil (salah), dapat menahan diri dari segala keharaman Allah dan berusaha untuk selalu mengerjakan perintah Allah. Ilmu yang dimaksud disini adalah ilmu agama yang telah banyak dilupakan oleh mayoritas manusia.

Allah SWT berfirman:

"Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai." (Q.S. Ar Ruum [30] : 7)

Imam Hasan Al Bashri rahimahullah berkata: "Demi Allah sampai-sampai salah seorang dari mereka membalik-balikkan dirham di atas kukunya, lalu mengabarkan berat timbangannya kepadamu akan tetapi mereka tidak becus shalatnya."

Maka, tuntutlah ilmu diin (agama) ini sebagai pelitamu untuk kehidupan di dunia dan di akhirat, menunjukimu ke jalan kebahagiaan, serta menjagamu dari segala ketergelinciran dan kesesatan. Betapa banyak orang yang terjatuh dalam dosa dengan sebab utamanya adalah kejahilan. Oleh karena itu, berbekal dengan ilmu agama adalah asas dari keselamatan.

2. Berdo'a

Do'a merupakan pintu yang amat terbuka bagi seorang muslim, apabila pintu ini telah terbuka maka kebaikan akan melimpah padanya. Rasulullah SAW saja selalu berdo'a memohon ketaqwaan. Do'a yang beliau panjatkan di antaranya:

"Yaa Allah, aku memohon kepadaMu petunjuk, ketaqwaan, kesucian, dan kecukupan."

3. Bersungguh-sungguh

Kesungguhan diri untuk berusaha meraih ketaqwaan merupakan faktor penentu, karena itu Allah akan membukakan jalan bagi yang bersungguh-sungguh, sebagaimana ditegaskan dalam firmanNya:

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (Q.S. Al Ankabuut [29] : 69)

4. Mentadaburi Al Qur'an dan As Sunnah

Orang-orang yang senantiasa membaca dan mentadaburi Al Qur'an dan As Sunnah berupa ayat-ayat dan hadits-hadits Nabi SAW yang menganjurkan ketaqwaan setidaknya akan berusaha untuk merealisasikan hal tersebut. Berbeda dengan orang yang hatinya telah mati, ia akan berpaling dan angkuh dari mengamalkan kandungan Al Qur'an dan As Sunnah.

5. Berteman dengan orang yang bertaqwa

Rasulullah SAW bersabda:

"Seseorang dipandang dari agama temannya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapa yang menjadi temannya." (H.R. Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, dll, shahih)

Ketahuilah, tidak semua orang layak dijadikan teman. Teman yang dipilih hendaklah mempunyai sifat-sifat yang menunjang persahabatan dan dapat diambil manfaatnya. Oleh karena itu, memilih teman yang baik dan shalih merupakan keharusan bagi setiap insan yang menghendaki terjaga agama dan akhlaknya.

6. Tinggalkan dosa sekarang juga

Jiwa ini selalu memerintahkan kepada kejelekan. Allah SWT berfirman:

"Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang." (Q.S. Yusuf [12] : 53)

Maka, apabila terbetik keinginan berbuat dosa, tinggalkanlah segera saat itu juga jangan dituruti, hingga kita selamat dari kubangan dosa dan menjadi hamba yang bertaqwa.

Wallahu a'lam bishshawab

Sumber: Kiat Istimewa Meraih Derajat Taqwa, Abu Abdillah Luqman, Penerbit Media Tarbiyah

0 komentar:

Posting Komentar