(09 Oct 2009 2:29PM) 3 hari paska gempa, warga Padang, Sumatera Barat, mendadak menyaksikan 2 fenomena alam yang aneh. Segumpal awan bertuliskan Allah terlihat bertengger lama di atas puing-puing reruntuhan yang menimpa ribuan korban.
Selain awan, matahari berbentuk cincin yang dikelilingi pelangi juga ditemukan menghiasi langit kota yang baru diguncang gempa 7,6 SR tersebut.
Pantauan wartawan, matahari berbentuk cincin tersebut terjadi pada pukul 11.00 WIB. Warga yang sedang sibuk mencari jenazah kerabat mereka di RS M Djamil, Padang, sempat terkagum-kagum melihat fenomena tersebut. “Bagusnya, Masya Allah,” kata salah seorang warga.
Sejam kemudian, warga kembali melihat fenomena lain. Awan berbentuk tulisan Allah membentang di langit Padang yang cerah. Sontak hal ini membuat warga kembali terkagum. Di tengah kondisi sulit, mereka memperoleh tanda-tanda alam yang diharapkan menjadi berkah.
“Mudah-mudahan ini tanda kebesaran Allah dan gempa tidak akan terjadi lagi,” kata Endang, salah seorang warga Padang Timor.
Seiring itu, Uni Eropa (UE) menyampaikan bela sungkawa atas gempa 7,6 SR yang mengguncang Padang, Sumatera Barat. UE juga memberikan bantuan sebesar 3 juta euro atau setara dengan Rp 41 miliar untuk penanganan pascagempa.
Demikian dirilis The EU Heads of Mission. Ucapan bela sungkawa itu juga telah disampaikan ke Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda. Selain bantuan uang sebesar Rp 41 miliar, UE juga mengirimkan tim dari European Commission’s Humanitarian Aid Department (ECHO) ke Padang.
“Tim itu akan terus memantau situasi di wilayah gempa untuk melihat bantuan apa lagi yang diperlukan. Bantuan juga diberikan oleh negara-negara anggota UE secara individu,” lanjut rilis tersebut.
Tak hanya UE, negara asing lain juga menunjukkan keprihatinannya terhadap Padang. Bantuan banyak negara pun mulai berdatangan bagi Indonesia. Salah satunya dari Australia.
Pemerintah negara Kangguru itu akan mengirimkan tim SAR, bantuan dan tim kesehatan militer, serta tim penilai teknis langsung ke lokasi gempa. Tim SAR yang dikirimkan berjumlah 36 orang, ditambah dengan 20 orang tenaga medis dan insinyur Angkatan Pertahanan Australia. Demikian isi rilis dari Kedubes Australia.
Bantuan darurat dari Australia mencakup obat-obatan, selimut dan tenda. Namun, pemerintah Australia juga memberikan bantuan sebesar 250 ribu dolar Australia atau setara dengan Rp 2 miliar kepada LSM Muhammadiyah dan dana sebesar 100 ribu dolar Australia atau setara dengan Rp 838 juta telah diberikan kepada Palang Merah Indonesia untuk operasi tanggap darurat.
Sementara itu, Inggris juga berniat mengirimkan tim ahli pencari dan penyelamat korban bencana ke Indonesia untuk membantu proses pencarian korban gempa. Tim pemadam kebakaran dan staf dari badan penyelamat sebanyak 60 orang, dengan membawa peralatan penyelamat khusus, saat ini tengah menuju ke wilayah gempa.
“Ribuan masih terjebak dala reruntuhan, petugas pemadam Inggris dan petugas penyelamat akan membantu proses penyelamatan korban. Kami siap membantu pemerintah Indonesia,” kata Menteri Pembanguan Internasional Douglas Alexander, seperti dilansir AFP.
Bantuan lain datang dari Pemerintah Qatar yang mengirimkan pesawat berisi bantuan dan sejumlah tim SAR langsung ke lokasi gempa di Padang.
Pemerintah Uni Emirat Arab tak mau kalah, mereka juga mengirimkan bantuan bagi korban gempa. Bantuan yang dikirimkan berupa 56 orang tim SAR, obat-obatan dan peralatan untuk membantu evakuasi.
Tak ketinggalan, Pemerintah China juga mengirimkan bantuan sebesar Rp 4,8 miliar atau setara dengan 500 ribu dolar untuk korban gempa di Padang. Palang Merah China telah mendonasikan Rp 481 juta atau setara dengan 50 ribu dolar. Demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua. / Pos Metro Medan
0 komentar:
Posting Komentar