KOLEKSI PUSTAKA

KOLEKSI PUSTAKA

MENANTI DIBACA

MENANTI DIBACA

MEMBACA

MEMBACA

BUKU PUN TERSENYUM

BUKU PUN TERSENYUM
Selamat Datang dan Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Keajaiban Silaturahmi

Selain karena jarak yang mungkin jauh membentang, kesibukan pun menjadi salah satu sebab tidak terbangunnya hubungan silaturrahim dengan baik. Ada setumpuk arsip dan kertas-kertas kerja yang perlu segera diselesaikan.

Biasanya, orang seperti ini akan segera menelpon, “Aduh, maaf, saya tidak bisa hadir.....” Dan segera menutup pembicaraan dengan sebuah permintaan yang dikiranya cukup melegakan, “Salam saja buat semuanya!”

Yah, pekerjaan dan kesibukan adalah senjata utama yang dapat menghalangi Anda dari keinginan untuk bersilaturrahmi.

Padahal, dengan selalu menjalin tali silaturrahim, Anda telah berinvestasi untuk kebahagiaan Anda dunia dan akhirat.

Wasiat Penutup Para Rasul

Menyambung tali silaturrahim adalah wasiat penutup para rasul. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,

اِتَّقُوْا اللهَ وَصِلُوْا أَرْحَامَكُمْ

“Takutlah kepada Allah dan sambunglah tali silaturrahim.” (HR. Baihaqi. Dinyatakan shahih oleh Syaikh Al Albani).

Juga sabda beliau, “Sebarkan salam, sambunglah tali silaturrahim, shalatlah di malam hari di saat manusia terlelap tidur, niscaya kamu akan masuk surga dengan selamat.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Sabda beliau, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim.” (HR. Bukhari).

KEUTAMAAN MENYAMBUNG TALI SILATURRAHIM

A. Pahala di Dunia

Pahala yang akan dipetik oleh seseorang yang menyambung tali silaturrahim di dunia adalah:

1. Dilapangkan rezekinya

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barangsiapa yang senang agar dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim.” (HR. Bukhari).

Ternyata, melupakan silaturrahim dengan alasan sibuk mencari rezki, malah menjadikan rezki kita sempit.

2. Orang yang menyambung tali silaturrahim biasanya tidak akan menemui masa sulit

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Tidaklah sebuah keluarga yang gemar menyambung tali silaturrahim kemudian mereka akan meminta-minta.” (HR. Ibnu Hibban, dinyatakan shahih oleh Al Albani).

Perbanyaklah silaturrahim, maka Allah akan mencukupi Anda.

3. Dipanjangkan umurnya

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

صِلَةُ الرَّحِمِ تَزِيْدُ فِيْ الْعُمْرِ ، وَصَدَقَةُ السِّرَّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ

“Silaturrahim dapat menambah umur, sedangkan sedekah dengan sembunyi-semunyi dapat meredam murka Allah.” (HR. Ath-Thabrani, dinyatakan hasan oleh Al Albani).

4. Akan diperbanyak anak keturunannya

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya ketaatan yang akan disegerakan pahalanya adalah menyambung tali silaturrahim, bahkan sekiranya sebuah keluarga saling menyambung tali silaturrahim, meskipun mereka durhaka, akan dilimpahkan harta benda mereka dan diperbanyak anak keturunan mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dinyatakan shahih oleh Al Albani).

Silaturrahim, rupanya bisa jadi tips bagi Anda yang ingin segera mendapatkan keturunan. Selamat mencoba.

5. Dimakmurkan negerinya

Dalam sebuah sabdanya, baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengingatkan kita tentang salah satu keutamaan menyambung tali silaturrahim, “Menyambung tali silaturrahim adalah akhlak yang baik, dan berbuat baik kepada tetangga dapat memakmurkan negeri dan menambah umur.” (HR. Ahmad, dinyatakan shahih oleh Al Albani).

Barangkali, di antara penyebab mengapa negeri ini sering dilanda bencana adalah karena penduduknya tak lagi menjalin tali silaturrahim. Sibuk dengan urusan pribadi, menjadikan kita lupa saling sapa dan saling mengunjungi.

6. Allah akan menyambungnya

Barangsiapa yang disambungkan oleh Allah Subhaanahu Wata'ala, maka tidak akan terputus sama sekali. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,“Allah berfirman kepada tali silaturrahim, “Tidakkah engkau ridha bila Aku sambung seseorang yang menyambungmu?” (HR. Bukhari dan Muslim).

7. Ketaatan yang akan disegerakan pahalanya

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Sambunglah tali silaturrahim kalian. Sesungguhnya tiada sebuah pahala pun yang akan disegerakan (pemberiannya) dibanding dengan pahala menyambung tali silaturrahim.” (Shahih at-Targhib no. 2516).

8. Menghindarkan sebab-sebab su’ul khatimah

Rasulullah ? bersabda, “Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya, dilapangkan rezekinya dan dihindarkan dari su’ul khatimah, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dan menyambung tali silaturrahim.” (HR. Ahmad dan Al Hakim, dishahihkan al Albani).

B. Pahala di Akhirat

1. Menjadi benteng baginya di dalam kubur

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,  “Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya jenazah akan mendengar suara terompah kalian ketika kalian pergi meninggalkannya. Apabila ia seorang mukmin, maka (pahala) shalat berada di kepalanya, (pahala) zakat berada di sebelah kanannya, (pahala) puasa berada di sebelah kirinya. Sedangkan (pahala) amalan-amalan kebaikan berupa sedekah, silaturrahim, kemakrufan, dan berbuat baik kepada manusia akan berada di kakinya. Ia akan didatangi (malaikat) melalui kepalanya, maka shalat berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi melalui sebelah kanannya, maka zakat berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi dari sebelah kiri, maka puasa berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi oleh kedua kakinya, maka amalan-amalan kebaikan berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Kemudian dikatakan kepada si mayit, “Duduklah!” (HR. Ibnu Hibban, dihasankan oleh Al Albani).

2. Sebab seseorang masuk surga

Menyambung silaturrahim adalah salah satu sebab dimasukkannya seseorang ke dalam surga.

Dari Abu Ayyub al Anshari ? bahwasanya ada seorang lelaki yang bertanya (kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam), “Beritahukanlah kepada tentang suatu amalan yang dapat memasukkan seseorang ke dalam surga. Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Hendaklah engkau menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, membayar zakat dan menyambung tali silaturrahim.” (HR. Al Bukhari).

3. Amalan yang paling dicintai Allah

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

أحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلىَ اللهِ إِيْمَانٌ بِاللهِ ثُمَّ صِلَةُ الرَّحِمِ ثُمَّ الْأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْىُ عَنِ الْمُنْكَرِ

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah beriman kepada Allah, lalu menyambung tali silaturrahim, lalu beramal makruf nahi munkar.” (HR. Abu Ya’la, dinyatakan shahih oleh Al Albani).

Sambunglah Orang yang Memutus Silaturrahim Anda

Ini merupakan wasiat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda,

صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَحْسِنْ إِلَى مَنْ أَسَاءَ إِلَيْكَ

“Sambunglah orang yang memutus tali silaturrahmimu, dan berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu.” (HR. Ibnu An-Najjar, dinyatakan shahih oleh Al Albani).

Barangkali, aksi pertama yang kita lakukan ketika menerima perlakuan buruk dari orang lain adalah memberi balasan setimpal, bahkan pembalasan yang lebih kejam. Namun ternyata, Nabi kita mewasiatkan sebaliknya, “Berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu.” Apa sebab? Agar kita tetap mendapatkan keutamaan-keutamaan dari bersilaturrahmi.

Wallahu Waliyyut Taufiq

Bahan bacaan: ‘Ilajul Qathi’ah bi Shilatil Arham, karya Abdul Qadir Abu Thalib.
Sumber: Buletin Al Fikrah No. 13 Tahun X/22 Rabiul Akhir 1430 H

0 komentar:

Posting Komentar