KOLEKSI PUSTAKA

KOLEKSI PUSTAKA

MENANTI DIBACA

MENANTI DIBACA

MEMBACA

MEMBACA

BUKU PUN TERSENYUM

BUKU PUN TERSENYUM
Selamat Datang dan Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Sholat Khusuk

Salah satu bahasan penting dalam fiqh sholat adalah menjaga kekhusyukan di dalamnya. Bahkan disebutkan oleh Imam Ibnu Qudamah al-Maqdasy dalam kitabnya Mukhtasor Minhajul Qashidin, bahwa kekhusyukan adalah ‘puncak kebaikan’ dari adab-adab sholat yang kita kerjakan. Barangkali ini adalah sebuah jawaban, mengapa banyak orang yang shalat belum berhasil menjaga dirinya dari dosa dan kemaksiatan, sementara Al-Quran begitu jelas menggambarkan fungsi sholat :
.
إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ (سورة العنكبوت

Artinya: “ Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar “ (QS Al-Ankabut : 45)

Karenanya menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap muslim, untuk mengevaluasi kembali shalat yang dijalani selama ini. Apakah sudah mendapati kekhusyukan dalam sholatnya, atau masih sering menjadikan sholat sebagai rutinitas biasa yang nyaris tidak berkesan apapun terhadap dirinya?. Setiap muslim tentu harus berusaha untuk meningkatkan kualitas sholatnya dari hari ke hari. Bukan hanya mengerjakan syarat dan rukunnya saja, tetapi berusaha mengejar kekhusyukan di dalam sholat, agar lebih optimal pengaruh dan pahala yang ia dapatkan. Karena itu, cukup penting bagi kita untuk mendalami bahasan ulama seputar hal-hal yang mengarahkan kita pada kekhusyukan dalam sholat.

Urgensi Khusyuk dalam Sholat

Jika ditanyakan kepada kita, mengapa harus khusyuk dalam sholat? Bukankah cukup bagi kita mengerjakannya dengan memenuhi syarat dan rukunnya saja, lalu kita terlepas dari kewajiban dan terbebas dari dosa?. Maka untuk menjawabnya bisa kita renungi beberapa dalil yang menunjukkan urgensi atau pentingnya kekhusyukan dalam sholat, diantaranya :

1. Sholat Khusyuk adalah indikator keberuntungan seorang mukmin

Kekhusyukan dalam sholat adalah salah satu syarat keberuntungan seorang yang beriman. Allah SWT berfirman :
.
قدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ . الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ

Artinya: “sungguh telah beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) yang khusyuk dalam sholat-sholat mereka“ (QS Al-Mukminun 1-2)

2. Termasuk sifat Munafik yaitu lalai dan tidak khusyuk dalam sholatnya

Sebaliknya, bagi mereka yang lalai (sahun) dalam sholatnya, baik lalai dari sisi waktu maupun kekhusyukannya, diancam dengan kecelakaan di akhirat nanti. Allah SWT berfirman :
.
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ . الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

Artinya : “ kecelakaan bagi orang-orang yang sholat, (yaitu) yang lalai dari sholatnya “ (QS Al-Maun 4-5)
.
Ayat diatas turun berkaitan dengan orang-orang munafik di Madinah yang menunda-nunda waktu sholat ashar hingga menjelang terbenamnya matahari.

3. Sholat Khusyuk akan menggugurkan dosa-dosa kita

Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian sholat dua rekaat dan tidak lalai di dalamnya, maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu“ (HR Abu Dawud)

4. Khusyuk menjaga keutuhan pahala Sholat kita

Meskipun kita sholat dengan berjamaah di masjid, ternyata tidak semuanya mendapatkan pahala yang sama. Semua bergantung dengan kualitas kekhusyukan seseorang. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya seseorang yang keluar dari tempatnya sholat, dan tidaklah dicatat baginya pahala (sholatnya) kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, sepertujuhnya … seperempat, dan setengahnya” (HR Abu Daud)

Kiat Khusyuk dalam Sholat


Disebutkan dalam Tafsir Al-Wasith yang ditulis oleh Syeikh Al-Azhar, Muhammad Ali Tonthowi, makna khusyuk adalah: “ketakutan dalam hati kepada Allah SWT, yang terlihat pada anggota badan, menjadikannya tenang dan merasakan bahwa berdiri menghadap Allah SWT“. Tentu saja ini adalah pekerjaan yang berat dan harus dilatih terus menerus. Beberapa langkah  untuk lebih khusyuk dalam sholat, secara umum telah dibahasa dalam beberapa kitab fiqh bab sholat, diantaranya sebagai berikut:

1. Menyadari fungsi dan pentingnya sholat : sehingga ia tidak lagi merasa sholat sebagai sebuah kewajiban, tetapi sebagai sebuah kebutuhan yang akan berakibat baik bagi dirinya sendiri, di dunia maupun akhirat.

2. Istihdhor al-Qalb ( Konsentrasi ) : yakni mengosongkan hati dari hal hal yang mengganggu dan mencampuri konsentrasi ketika sholat. Karenanya disyariatkan niat di awal sholat sebagai pintu awal menata hati dan menghadirkannya. Rasulullah SAW juga mengingatkan godaan syetan ketika manusia tengah sholat . Dari Utsman bin Abi Ash, ia mendatangi Rasulullah SAW dan mengatakan: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syaitan telah menghalangi shalatku dan mengganggu bacaanku”. Maka Rasulullah SAW berkata: “itu adalah syaitan yang bernama Khonzab, jika engkau merasakan maka bertaawudzlah (minta perlindungan kepada Allah), dan meludahlah ka arah kiri tiga kali “ (HR Bukhori)

3. Tafahum li ma’nal Kalam (Mengetahui Arti lafal) : Dengan memahami makna bacaan yang kita lafalkan, maka akan membantu kekhusyukan dalam sholat, karena kita menghayati sepenuhnya doa-doa yang ada di dalamnya.

4. Ta’dzhiim lillah (Penghormatan & Pengagungan) : Yaitu merasakan keagungan Allah dan sebaliknya kekerdilan kita sebagai hambanya. Hal ini akan memunculkan ketakutan saat sedang menjalani Sholat. Tidak ada kesombongan sedikitpun saat kita sholat.

5. Roja wal Khouf (Harap-harap Cemas) : Yaitu berhati-hati dalam sholat, berusaha membaguskannya seoptimal mungkin karena kita berharap bahwa sholat kita ini bisa diterima oleh Allah SWT. Sementara Allah SWT berfirman :
.
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

Artinya: “Sesungguhnya yang dikabulkan oleh Allah SWT adalah amal orang-orang bertakwa“ (QS Al Maidah 27)

6. Dzkirul Maut ( Mengingat Mati ) : Kita merasa bahwa sholat kita ini adalah yang terakhir yang akan kita kerjakan, dimana setelahnya malaikat maut datang menjemput ajal kita. Perasaan ini menumbuhkan suasana kebatinan yang luar biasa, membantu sholat kita jauh lebih khusyuk dari sebelumnya. Karenanya, Rasulullah SAW bersabda :
.
اذكر الموت في صلاتك ، فإن الرجل إذا ذكر الموت في صلاته لحري أن يحسن صلاته، و صل صلاة رجل لا يظن أن يصلي صلاة غيرها "

Ingatlah mati dalam sholatmu, karena sesungguhnya jika orang mengingat mati dalam sholatnya tentu ia akan memperbagus sholatnya. Shalatlah seperti orang tidak yakin ia akan dapat melakukan sholat selainnya. (HR Dailami, dishahihkan oleh Albani)

Selain langkah-langkah di atas, syariat kita juga  menganjurkan sunnah-sunnah tertentu yang semuanya mengarah menuju optimalisasi kualitas sholat. Ada hal-hal yang dianjurkan : seperti bersiwak, memakai pakaian yang baik, berdoa ketika melangkah ke masjid. Ada pula hal-hal yang dilarang dan dimakruhkan, seperti : larangan makan makanan berbau menyengat, larangan sholat dalam kondisi menahan hajat, dan lain sebagainya. Jika semua ini dijalankan dengan baik, insya Allah akan membantu kita untuk menggapi sholat yang lebih khusyuk. Semoga Allah SWT memudahkan. Wallahu a’lam bishhowab.

0 komentar:

Posting Komentar