Sebagian besar manusia mengklaim bahwa sangat sulit bagi mereka untuk melaksanakan ajaran agama dan itulah alasannya mengapa mereka tidak menjalankan prinsip-prinsip agama. Dengan cara ini, mereka berharap kesalahan mereka berkurang. Akan tetapi, mereka hanya membohongi diri mereka sendiri.
Allah tidak membebani seseorang di luar batas kemampuannya. Sebagaimana dikatakan Al-Qur`an, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya...." (al-Baqarah: 286)
Ayat lain menegaskan bahwa agama yang Allah pilihkan bagi kita sangat mudah seperti halnya agama Ibrahim,
"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur`an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong." (al-Hajj: 78)
Dalam masalah ini, adalah kebohongan yang besar bila seseorang menyatakan sulit dalam menjalankan ajaran agama dan menjadikan hal ini sebagai alasan untuk kelalaian diri mereka sendiri.
Allah tidak membebani seseorang di luar batas kemampuannya. Sebagaimana dikatakan Al-Qur`an, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya...." (al-Baqarah: 286)
Ayat lain menegaskan bahwa agama yang Allah pilihkan bagi kita sangat mudah seperti halnya agama Ibrahim,
"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur`an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong." (al-Hajj: 78)
Dalam masalah ini, adalah kebohongan yang besar bila seseorang menyatakan sulit dalam menjalankan ajaran agama dan menjadikan hal ini sebagai alasan untuk kelalaian diri mereka sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar